"Sekitar empat dari 10 orang tidak memiliki tempat buang air besar yang aman," kata dia lewat akun Twitternya. "Itu artinya ada 2,6 miliar orang." Dia pun menambahkan. "Toilet moderen ditemukan pada 1775 dan kita berhenti melakukan inovasi hingga sekarang."
Dua dari penerima telah mengembangkan prototipe, sedangkan enam lainnya mengalami perkembangan yang positif. Besarnya donasi pengembangan adalah US$ 400 ribu (sekitar Rp 3,8 miliar). Para pengembang haruslah memenuhi sejumlah kriteria ketat yang digariskan pendiri Microsoft itu.
Misalnya, toilet haruslah higienis dan bisa digunakan secara berkelanjutan, tidak menghasilkan polusi, menghasilkan energi, dan hanya menggunakan sedikit air. Biaya pengoperasiannya juga haruslah seminimal mungkin.
Salah satu penerima bantuan, Delft University of Technology dari Belanda merancang teknologi toilet microwave. Toilet ini mampu mengubah kotoran manusia menjadi energi listrik. Sebuah tim dari Swiss merancang urinator yang mampu mengolah kembali air pembersih seusai digunakan.
Sedangkan para peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, mengajukan teknologi pengolah limbah manusia dalam 24 jam lewat teknologi dehidrasi dan sanitasi. National University dari Singapura mengajukan teknologi arang biologis untuk membakar kotoran padat dan merebus air seni menggunakan karbon untuk menjernihkan air.
Sedangkan tim dari Cal Tech mengajukan teknologi toilet bertenaga matahari yang menghasilkan hidrogen dan listrik. Toilet ini dipasangi panel surya untuk menyalakan reaktor elektrokimia. Reaktor ini lalu memecah kotoran manusia menjadi gas hidrogen yang bisa digunakan sebagai sumber energi cadangan.
sumber
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori news
dengan judul "Gates Sponsori Toilet Ramah Lingkungan". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://copas-unik.blogspot.com/2013/01/gates-sponsori-toilet-ramah-lingkungan.html.
0 komentar "Gates Sponsori Toilet Ramah Lingkungan", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar